Trump Media and Technology adalah perusahaan media sosial yang didirikan oleh mantan Presiden AS Donald Trump, dengan produk utamanya adalah platform "Truth Social". Sejak go public, perusahaan ini secara konsisten membawa nada politik yang kuat, menarik segmen pengguna dan investor konservatif.
Namun, struktur pendapatan perusahaan relatif sederhana, terutama mengandalkan pendapatan iklan, dan model keuntungannya belum membentuk perisai yang kuat. Oleh karena itu, begitu risiko politik atau krisis PR muncul, hal itu dapat dengan mudah memicu reaksi pasar yang kuat.
Pada tahun 2024, Musk adalah pendukung utama Trump, berinvestasi besar-besaran untuk mempromosikan kemenangan Partai Republik dan bahkan menjabat sebagai kepala departemen reformasi efisiensi di pemerintah. Namun, pada tahun 2025, Musk tiba-tiba berbalik menentang reformasi pajak yang diusulkan Trump, mengklaim bahwa "pengeluaran pemerintah sudah di luar kendali."
Posisi ini dengan cepat membuat Trump marah, yang secara publik "menyebut dan mengkritik" Musk, mengubah keduanya dari sekutu menjadi saingan, yang menjadi pemicu langsung penurunan saham Trump Media seiring dengan berkembangnya perseteruan Musk-Trump.
Setelah kontradiksi yang disebutkan di atas dipublikasikan, harga saham Trump Media turun sebesar 4,2% pada 6 Juni, ditutup pada $20,97. Minggu sebelumnya, perusahaan menghadapi penjualan di pasar setelah mengumumkan rencana untuk mengumpulkan $2,5 miliar untuk membeli Bitcoin, dengan harga saham secara kumulatif turun lebih dari 17%.
Secara keseluruhan, sejak 2025, harga saham DJT telah turun hampir 39%. Pasar umumnya mengadopsi sikap hati-hati terhadap ketidakpastian kebijakan perusahaan, strategi bisnis yang berfluktuasi, dan arah investasi yang agresif.
Manajemen perusahaan sedang berusaha untuk membalikkan situasi melalui metode diversifikasi, dengan langkah paling kritis adalah pengajuan aplikasi pendaftaran ETF Bitcoin ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Jika aplikasi ini disetujui, Trump Media mungkin akan melihat titik pertumbuhan baru.
Namun, perlu dicatat bahwa SEC saat ini melakukan tinjauan yang sangat ketat terhadap ETF aset kripto, dengan proses persetujuan yang panjang dan tidak pasti. Dalam konteks regulasi yang tidak jelas dan volatilitas yang melekat pada pasar kripto, ketergantungan yang berlebihan pada strategi Bitcoin sebenarnya dapat meningkatkan eksposur risiko perusahaan.
Bagi investor baru yang memasuki pasar, "Saham Trump Media jatuh akibat perseteruan Musk-Trump" adalah contoh yang jelas tentang pendidikan risiko. Saran berikut mungkin membantu Anda berpartisipasi di pasar dengan lebih aman:
Kesimpulan: Di saat gejolak pasar, mempertahankan sensitivitas informasi dan penilaian yang tenang adalah keterampilan yang harus dikembangkan oleh setiap investor. Kisah Trump Media terus berlanjut, dan apakah Anda dapat menemukan ritme investasi Anda sendiri di dalamnya adalah kuncinya.
Trump Media and Technology adalah perusahaan media sosial yang didirikan oleh mantan Presiden AS Donald Trump, dengan produk utamanya adalah platform "Truth Social". Sejak go public, perusahaan ini secara konsisten membawa nada politik yang kuat, menarik segmen pengguna dan investor konservatif.
Namun, struktur pendapatan perusahaan relatif sederhana, terutama mengandalkan pendapatan iklan, dan model keuntungannya belum membentuk perisai yang kuat. Oleh karena itu, begitu risiko politik atau krisis PR muncul, hal itu dapat dengan mudah memicu reaksi pasar yang kuat.
Pada tahun 2024, Musk adalah pendukung utama Trump, berinvestasi besar-besaran untuk mempromosikan kemenangan Partai Republik dan bahkan menjabat sebagai kepala departemen reformasi efisiensi di pemerintah. Namun, pada tahun 2025, Musk tiba-tiba berbalik menentang reformasi pajak yang diusulkan Trump, mengklaim bahwa "pengeluaran pemerintah sudah di luar kendali."
Posisi ini dengan cepat membuat Trump marah, yang secara publik "menyebut dan mengkritik" Musk, mengubah keduanya dari sekutu menjadi saingan, yang menjadi pemicu langsung penurunan saham Trump Media seiring dengan berkembangnya perseteruan Musk-Trump.
Setelah kontradiksi yang disebutkan di atas dipublikasikan, harga saham Trump Media turun sebesar 4,2% pada 6 Juni, ditutup pada $20,97. Minggu sebelumnya, perusahaan menghadapi penjualan di pasar setelah mengumumkan rencana untuk mengumpulkan $2,5 miliar untuk membeli Bitcoin, dengan harga saham secara kumulatif turun lebih dari 17%.
Secara keseluruhan, sejak 2025, harga saham DJT telah turun hampir 39%. Pasar umumnya mengadopsi sikap hati-hati terhadap ketidakpastian kebijakan perusahaan, strategi bisnis yang berfluktuasi, dan arah investasi yang agresif.
Manajemen perusahaan sedang berusaha untuk membalikkan situasi melalui metode diversifikasi, dengan langkah paling kritis adalah pengajuan aplikasi pendaftaran ETF Bitcoin ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Jika aplikasi ini disetujui, Trump Media mungkin akan melihat titik pertumbuhan baru.
Namun, perlu dicatat bahwa SEC saat ini melakukan tinjauan yang sangat ketat terhadap ETF aset kripto, dengan proses persetujuan yang panjang dan tidak pasti. Dalam konteks regulasi yang tidak jelas dan volatilitas yang melekat pada pasar kripto, ketergantungan yang berlebihan pada strategi Bitcoin sebenarnya dapat meningkatkan eksposur risiko perusahaan.
Bagi investor baru yang memasuki pasar, "Saham Trump Media jatuh akibat perseteruan Musk-Trump" adalah contoh yang jelas tentang pendidikan risiko. Saran berikut mungkin membantu Anda berpartisipasi di pasar dengan lebih aman:
Kesimpulan: Di saat gejolak pasar, mempertahankan sensitivitas informasi dan penilaian yang tenang adalah keterampilan yang harus dikembangkan oleh setiap investor. Kisah Trump Media terus berlanjut, dan apakah Anda dapat menemukan ritme investasi Anda sendiri di dalamnya adalah kuncinya.