(Sumber gambar @脚本之家)
Di dunia blockchain, kemajuan teknologi selalu dimulai dengan ledakan, tetapi diakhiri dengan batasan pengalaman.
Dari perluasan multi-rantai, perkembangan Layer 2, hingga keuangan modular dan sosial terdesentralisasi di lapisan aplikasi, Web 3 terus berada di garis depan inovasi. Namun, meskipun infrastruktur semakin lengkap, pintu yang sebenarnya dapat memungkinkan masyarakat untuk masuk ke dunia rantai secara alami, belum pernah terbuka.
Alasannya sebenarnya tidak rumit: masih ada tembok tak kasat mata antara rantai dan pengguna.
Keberadaan rantai seharusnya menjadi infrastruktur dasar, tetapi dalam pengalaman pengguna saat ini, itu masih merupakan hambatan teknis yang jelas. Rantai yang berbeda memiliki format alamat, model Gas, cara penamaan aset, dan logika konfirmasi transaksi yang berbeda. Pengguna sering kali perlu beralih jaringan secara manual, mengelola kunci pribadi, memikirkan cara pembayaran biaya transaksi, dan bahkan harus menangani jembatan lintas rantai, risiko kontrak, dan masalah lainnya—kompleksitas ini adalah tantangan bagi siapa pun yang bukan teknisi.